25 Maret 2015
(RH)
Apa itu geopolitik? Geopolitik secara etimologi
berasal dari kata “geo” (bahasaYunani) yang berarti bumi yang menjadi wilayah
hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat atau negara
yang berdiri sendiri. Jadi Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antar faktor – faktor geografi, strategi dan politik suatu negara.
Bagi bangsa Indonesia yang mendiami wilayah Negara
kepulauan harus memahami kaidah – kaidah geopolitik yang dimanfaatkan untuk
menyusun kebijakan politik negara yang berbasis pada wilayah Negara sebagai
Negara kepulauan. Geopolitik yang dikembangkan oleh bangsa Indonesia di dalam
wadah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah geopolitik yang dijiwai oleh
filsafah dan ideologi pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945 yang di berinama
Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD
(Undang – Undang Dasar) 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara
mengutamakan kesatuan wilayah dan mengharagai kebhinekaan untuk mencapai tujuan
nasional. Karena Indonesia adalah bangsa yang majemuk dan terdiri dari berbagai
suku bangsa, ras, dan agama yang beranekaragam maka Indonesia harus dapat
mengatasi segala serangan yang di luar maupun yang ada di dalam, oleh karena
itu konsepsi dan fungsi dari wawasan nusantara di Indonesia harus di tingkatkan
dengan cara :
1.
Wawasan
nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara
dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan
kewilayahan.
2.
Wawasan
nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cangkupan kesatuan politik,
kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, dan
kesatuan pertahanan dan keamanan.
3.
Wawasan
nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan Negara merupakan pandangan
geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan
yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.
4.
Wawasan
nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam pembatasan
negara, agar tidak terjadi sengketa dengan Negara tetangga.Apakah semua
konsepsi yang ada di atas ini sudah berjalan dengan baik di Indonesia?
Jawabannya belum karena pada kenyatannya wawasan nusantara di era sekarang ini
seperti memudar artinnya kebannyakan dari masyarakat di Indonesia belum paham
betul apa yang namannya WASANTARA (Wawasan Nusantara), disamping itu karena
pengaruh dari lingkungan yang timbul di masyarakat yang dapat mengubah pola dan
cara pandang masyarakat Indonesia sendiri sehingga masyarakat Indonesia lebih
mengikuti tren dan budaya bangsa lain yakni sudah mulai kebarat –baratan atau
hedonisme yang dapat memicu masyarakat menjadi individualism dan cenderung
lemah dalam mempertahankan wilayahnya sendiri. Seperti pada kasus perebutan
kekuasaan di perbatasan Indonesia-Malaysia pada agustus 2010 yang lalu. Dalam
kasus tersebut tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan
Riau yang di bawa ke Johor dan dimintai keterangan oleh Marine Police Malaysia.
Namun pada kenyatannya ketiga petugas DKP (DinaskelautandanPerikanan) Indonesia
saat itu sedang bertugas memastikan bahwa kapal nelayan Malaysialah yang di duga
menangkap ikan tanpa izin di perairan Indonesia. Mengapa bisa terjadi hal
memalukan seperti itu, hal tersebut dikarenakan lemahnya wawasan nusantara di
Indonesia yang selama ini hanya di jadikan “pemanis” maksudnya tidak
dipergunakan dengan baik oleh bangsa Indonesia. Selain itu peranan seorang
pemimpin dalam suatu bangsa haruslah dapat menjaga masyarakatnnya dengan baik
sehingga masyarakat itu menjadi tentram dan sejahtera. Sebagai satu kesatuan
Negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam
salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar
negeri bebas aktif, sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep
Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi
geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy)
maritime sejalan dengan doktrin pertahanan defensive aktif dan fakta bahwa
bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari
strategi maritime adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang
dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman.
Sedangkan Geostrategi adalah suatu strategi yang
memanfaatkan konstelasi geografi dalam menentukan kebijakan dan sasaran –
sasaran, untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi berasal dari kata geografi
dan strategi. Geografi merujuk kepada ruang hidup nasional, wadah atau tempat
hidupnnya bangsa dan negara Indonesia. Strategi diartikan sebagai ilmu dan seni
menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu
dalam keadaan perang maupun damai. Geostrategi meliputi Konsepsi Ketahanan
Nasional, Hakekat Ketahanan Nasional, Azas Ketahanan Nasional dan Sifat
Ketahanan Nasional.
Konsepsi ketahanan nasional meliputi :
• Konsep
nasional dari geostrategi mengenai suatu kondisi dinamik bangsa Indonesia yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan
dan ketangguhan.
•
Konsepsi
Ketahanan nasional adalah pedoman atau sarana untuk meningkatkan (metode)
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dan keamanan.
•
Hakikat
konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah peraturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh
aspek kehidupan nasional.
Hakekat ketahanan nasional adalah kemampuan dan
ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnnya menuju
kejayaan bangsa dan negara.
Azas ketahanan nasional meliputi :
•
Azas
kesejahteraan dan keamananteraan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi
tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang esensial. Tanpa
kesejahteraan dan keamanan system kehidupan nasional tidak akan berlangsung.
•
Azas
komprehensif atau menyeluruh terpadu
Kehidupan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan
secara menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan
yang seimbang, selaras, serasi dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan negara.
•
Azas mawas
ke dalam dan mawas keluar
Perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling
berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya.
1.
Mawas ke
dalam
Bertujuan
menumbuhkan hakekat, sifat dan kondisi kehidupan berdasarkan nilai - nilai.
2.
Mawas ke
luar
Bertujuan
untuk mengantisipasi dan ikut berperan serta dalam mengatasi dampak lingkungan
strategis luar negeri.
•
Azas
kekeluargaan
Mengandung keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong
royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat.
Sifat ketahanan nasional meliputi :
•
Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada
kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada keuletan dan ketangguhan.
•
Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap.
Ia dapat meningkat atau menurun, tergantung pada situasi dan kondisi bangsa.
•
Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan
Nasional Indonesia secara lanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan
kemampuan dan keseimbangan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa.
•
Konsultasi
dan KerjasamaKonsepsi Ketahanan Nasional Indonesia lebih mengutamakan sikap
konsultatif, kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan,
moral dan kepribadian bangsa.
Hemat saya bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan
Negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam
salah satu doktrin nasional yang disebut dengan Wawasan Nusantara dan politik
luar negeri bebas aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui
konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
No comments:
Post a Comment