GOOGLE

Search results

Wednesday, March 4, 2015

KERAGUAN AWAL KEYAKINAN



BERAWAL DARI KERAGUAN 
#RyZ
Manusia dapat dibedakan dengan hewan karena akal. Akal yang di gunakan untuk berpikir dan menentukan benar salahnya sesuatu. Akal pula yang di gunakan untuk menyakini sesuatu. Proses dari kerja akal itu memebentuk suatu pola pikir manusia untuk mencapai apa yang di inginkan atau menjadi alat vital kedua dalam diri manusia.
Berprosesnya akal melahirkan suatu syak atau keraguan, dan syak ini akan menuntun kita untuk mencapai suatu keyakitan tentang hakikat, baik hakikat secara lahirah maupun secara rohaniah. Keraguan seseorang membentuk suatu pertanyaan dalam diri yakni berupa pertanyaan dari mana aku ? akan kemana aku ? mengapa aku diciptakan? Siapa yang menciptakan aku ? pertanyaan seperti ini akan terus hadir dalam diri manusia sampai dia mendapatkan jawaban dari pertanyaan itu. Dan untuk menjawab semua itu, manusia akan mengalami keraguan pada dirinya. Sehingga dari syak itu barulah kita benar – benar tahu hakikat kita yang sebenarnya.
Untuk persefsi agama, manusia  manusia yang berpikir atau menggunakan akalnya akan bertanya – tanya,  Agama itu apa ? dari mana agama itu ? mengapa kita harus beragama ? dan agama apa yang membawa kebenaran ?
Tentunya manusia tidak akan menikmati sesuatu apa yang ia tidak ketahui, manusia tidak akan mencicipi makanan apabila dia tidak mengetahui esensi dari makanan itu. Begitu pula dengan agama, pastilah setiap manusia harus mngetahui esensi dari agama untuk mendapatkan suatu kenikmatan, kedamaian, kebahagian dengan kata lain sesuatu yang bernilai baik baginya.
Setelah itu, yang di perlu dilakukan oleh manusia adalah melakukan apa yang mesti dilakukan dan itu pastinya tidak melenceng dari koridor agama. Tak perlu khawatir dalam mentukan sikap karena itu hanya akan menunda kita menjadi baik atau menambah nilai untuk diri. Mario Teguh dalam sebuah tayangannya berkonsep “ jangan khawatir untuk melakukan sesuatu, tapi khawatirlah apa yang mesti kita lakukan tidak kita lakukan”. Barang tentu, kepercayaan diri dan dan niat untuk menentukn arah hidup itu perlu di prioritaskan meskipun harus melewati fase keraguan.

No comments:

Post a Comment