Konfigurasi
Politik Global
Riswandi Haris
HMPS IKOR FIK UNM
Indonesia saat ini memiliki banyak misi dala proses
pembangunan sumber daya manusianya, Salah satu misi pembangunan bangsa
Indonesia adalah terciptanya masyarakat Indonesia yang memiliki martabat dan untuk membangun bangsa yang bermartabat maka
di perlukan manusia yang berkarakter kemudian siap menghadapi tantangan
globalisasi.
Tidak dapat di pungkiri bahwa tantangan yang di
hadapi oleh bangsa Indonesia saat ini datang dari berbagai hal di antaranya
tantangan dari internal, tantangan politik global, tantangan pembangunan dan
tantangan ideologi. Tantangan internal yang kemudian hadir adalah lahirnya
generasi- generasi mental apologetik, tantangan yang dimaksud dala hal ini
yaitu generasi-generasi hanya mampu berbicara sedemikian rupa tapi tidak mampu
mengaplikasikan apa yang menjdi gagasannya. Wabah yang hadir di negara – negara
khususnya indonesia adalah wabah tikus yang mennyerang kantor-kantor
pemerintahan. Selanjutnya, keberagamaan yang di politisasi.
Kedua, tantangan politik global. Indonesia merupakan
salah satu negara yang ambil bagian pada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan
wujud daripada MEA adalah Pasar bebas. Kita tahu bahwa ada aspek-aspek tertentu
yang bias kita jadikan tantangan terbesar kita, misalnya,Disorentasi Pembangunan Moral yang melahirkan Generasi dengan Mental Apologetik, kemudian Kegagalan Pembangunan Karakter yang Melahirkan generasi
korup, belum lagi Keragaman disikapi dengan
prilaku eksklusif dan juga Keberagamaan yang kemudian mengalami politisasi.
Ketiga, tantangan politik gelobal, Seperti yang kita
ketahui bersama bahwa ada beberapa factor yang berperan sangat besar dalam
menggerogoti sum-sum atau sendi-sendi bangsa ini, yang dimana adanya politik
ekonomi liberal dengan pasar bebasnya, kemudian hegemoni Negara barat dengan
rekayasa konflik global, klaim konspirasi, double standar demokratisasi dan
paling menyedihkan lagi adalah industrialisasi kemiskinan melalui sponsor,
foundation, infestasi hiburan dan masih banyak lagi.
Keempat, Tantangan pembangunan, Perubahan sosial dari Tradisional ke
modern, masyarakat tertutup ke terbuka, dan dari sekat-sekat budaya ke uniformitas. benturan global yang begitu keras mnyebabkan tergegesernya budaya - budaya lokal yang mnjadi ciri dari diri. suguhan atau iming-iming dari kaum kapitalis menjadi momok yang paling mendasar bergesernya kebuadayaan. Sistem pembanguna yang bersifat Liberalisme juga semakin marak dan menghiasi pelosok negeri. perampasan tanah terjadi dimana-mana, dan ironinya pemerintahlah yang paling berperan dalam hal ini. Doktrin Ideologisasi pembangunan yang menjadi senjata ampuh untuk mewujudkan keinginan dengan pendekatan kepada pemerintah yang bertujuan mendapatkan legitimasi untuk membangun usaha di daerah tersebut dan Legitimasi diupayakan oleh ideologi tertentu yaitu :
–
Liberalisme:
kebebasan
–
Sosialisme:
kesamaan
–
komunisme:
kepentingan masa depan
–
Militerisme:
keamanan nasional
–
Agama:
keselamatan akhirat
Dampak pembangunan ideologis tersebut yaitu Penguasa menggunakan teori nilai umum untuk
menentukan ideologi mana yang paling benar , Pembangunan ideologi adalah alat ekspoloitasi
penguasa dan Perlakuan terhadap masyarakat ditentukan oleh teori
apriori
Lalu apa yang harus kita lakukan ?
Tentunya, nurani kita sering kali mengalami pertentangan dengan realitas yang terjadi. realitas yang di rumuskan oleh orang kita sendiri. Oleh karena itu, sebagai bangsa yang memiliki banyak tradisi dan budaya lebih mendalami dan memahami kebudayaan kita sendiri. Dari tindakan itu maka cita-cita bangsa indonesia untuk menjadi negera kesatuan yang bermartabat.
No comments:
Post a Comment