MELAWAN DILEMA
Arus
interfensi menghantam dari segala arah dan segala sudut, sehingga akal
kehabisan cara untuk berkarya apalagi melawan. Derasnya arus tersebut
berkecamuk dalam hati dan pikiran seakan bertanya aku harus bagaimana.
Perbedaan Ideology menjadi momok sentral tak bertemunya antara satu keinginan
dengan keinginan yang lain. Itulah yang terjadi….
Sadar
akan dimana kita bernaung? dan dimana kita berharap saat ini dan nantinya? hal yang paling sulit untuk diterima jika
melihat realita yang terjadi. Aku bernaung di bawah bendera biru, aku bernaung
dibawah birokrasi yang sulit untuk di goyahkan.
Kita
memang terikat dengan yang namanya aturan, namun salahkah jika aku bertahan
dengan kesadaran akan hak priogratifku. Beraduknya beberapa beban pikiran
menjadi bentuk dilematis besar yang memerlukan satu pilihan yang tepat. Apakah
nantinya ketika lahir suatu kesimpulan dari renungan akan sesuai dengan
keinginan mereka ataukah kontradiksi dengan mereka ? sulit untuk menetukan…..
Berpacu
dengan waktu, sadar atau tidak sadar, mau atau tidak mau kita pasti akan butuh
dengannya. Kita akan berharap kepadanya, sebab kita berada saat ini di antara
himpitan kepentingan pribadi dan orang lain. Yahhh,, orang lain dalam hal ini
adalah orang tua. Mereka mengaharap buah hatinya mampu meraih selembar kertas
yang berisikan kata LULUS dari dimana kita bernaung saat ini. Pribadi pun
demikian…
Saat
ini memang masih minim harapan kita terhadap mereka, tapi untuk meraih selembar
kertas itu akan sangat besar harapan
kita.
Teringat
pesan bijak dari seorang dosen yang mengatakan “ jangan terlalu kagum akan satu
sosok manusia dan jangan pula terlalu benci, karena bisa saja sosok yang engkau
kagumi akan memandangmu sebelah mata atau bahkan tidak menganggapmu sama sekali
dan bisa saja sosok yang kau benci akan menganggapmu ada dan menghargai
keberadaanmu”. Sebuah pesan yang sangat bijak menurut hematku….
Dari
pesan itu tersirat sebuah makna yang sangat dalam dan cenderum radikal menurut
pikiran itu dikarenakan kita harus mengubah konsep IDEALISME.
“DILEMA MEMBUATKU KENAL AKAN DIRIKU DAN
LINGKUNGANKU”
(RH)
BERSAMBUNG………….
No comments:
Post a Comment