GOOGLE

Search results

Friday, February 27, 2015

DILEMA



MELAWAN DILEMA
Arus interfensi menghantam dari segala arah dan segala sudut, sehingga akal kehabisan cara untuk berkarya apalagi melawan. Derasnya arus tersebut berkecamuk dalam hati dan pikiran seakan bertanya aku harus bagaimana. Perbedaan Ideology menjadi momok sentral tak bertemunya antara satu keinginan dengan keinginan yang lain. Itulah yang terjadi….
Sadar akan dimana kita bernaung? dan dimana kita berharap saat ini dan nantinya?  hal yang paling sulit untuk diterima jika melihat realita yang terjadi. Aku bernaung di bawah bendera biru, aku bernaung dibawah birokrasi yang sulit untuk di goyahkan.
Kita memang terikat dengan yang namanya aturan, namun salahkah jika aku bertahan dengan kesadaran akan hak priogratifku. Beraduknya beberapa beban pikiran menjadi bentuk dilematis besar yang memerlukan satu pilihan yang tepat. Apakah nantinya ketika lahir suatu kesimpulan dari renungan akan sesuai dengan keinginan mereka ataukah kontradiksi dengan mereka ? sulit untuk menetukan…..
Berpacu dengan waktu, sadar atau tidak sadar, mau atau tidak mau kita pasti akan butuh dengannya. Kita akan berharap kepadanya, sebab kita berada saat ini di antara himpitan kepentingan pribadi dan orang lain. Yahhh,, orang lain dalam hal ini adalah orang tua. Mereka mengaharap buah hatinya mampu meraih selembar kertas yang berisikan kata LULUS dari dimana kita bernaung saat ini. Pribadi pun demikian…
Saat ini memang masih minim harapan kita terhadap mereka, tapi untuk meraih selembar kertas  itu akan sangat besar harapan kita.
Teringat pesan bijak dari seorang dosen yang mengatakan “ jangan terlalu kagum akan satu sosok manusia dan jangan pula terlalu benci, karena bisa saja sosok yang engkau kagumi akan memandangmu sebelah mata atau bahkan tidak menganggapmu sama sekali dan bisa saja sosok yang kau benci akan menganggapmu ada dan menghargai keberadaanmu”. Sebuah pesan yang sangat bijak menurut hematku….
Dari pesan itu tersirat sebuah makna yang sangat dalam dan cenderum radikal menurut pikiran itu dikarenakan kita harus mengubah konsep IDEALISME.
“DILEMA MEMBUATKU KENAL AKAN DIRIKU DAN LINGKUNGANKU”
(RH)
BERSAMBUNG………….

No comments:

Post a Comment