PROBLEMATIKA MAHASISWA
(Kurangnya Kesadaran Diri
dan Interaksi Masyarakat)
Present by
(Riswandi Haris)
Mahasiswa
adalah sekumpulan masyarakat intelektual yang bernaung dibawah naungan
universitas dan sederajat. Mahasiswa adalah generasi muda yang menjadi kunci keberlangsungan
hidup yang majemuk nan sejahtera di masa yang akan dating. Mahasiswa pula
merupakan generasi muda yang menjadi penentu ketepurukan dan degradasi
kehidupan di masa yang akan dating, baik untuk dirinya maupun untuk lingkungan,
agama dll.
Namun
pada kenyataannya Mahasiswa yang katanya agen of change tak mampu berbuat
banyak untuk masyarakat dan lingkungannya saat ini. Itu di karenakan beberapa
factor antara lain kurangnya kesadaran akan diri dan masyarakat, bentuk
alienasi generasi tua terhadap generasi
muda , minimnya ruang berkreasi, berkarya dan bereksperimen.
Kurangnya Kesadaran Diri
dan Masyarakat
Generasi muda berpotensi meraih kesuksesan di masa
yang akan datang ketika sadar kan dirinya, dan selalu bertanya – Tanya dengan
hatinya tentang dirinya. Memang bukan perkara instan untuk mencapainya karena
itu membutuhkan proses dan melewati beberapa tahapan, diantaranya keraguan.
Keragu-raguan akan memberi stimulus untuk bisa mencapai yang dikatakan
keyakinan, keyakinan akan esensi diri kita. Imam al- Gazali dalam konsep
keraguannya mejelaskan bahwa untuk meraih suatu keyakinan yang suci maka dia
akan melawati fase keraguan. Rasa ragu akan sesuatu membuat rating kepercayaan
akan semakin meningkat. Mengapa demikian,?
Keraguan
seseorang akan membuatnya bergerak mencari tahu tentang apa yang ia ragukan
saat itu, bisikan – bisikan hati terus bertanya dan bertanya sampai mencapai
titik klimaks yaitu keyakinan yang suci. Dan ketika sampai pada tahap itu maka
kesadaran akan dirinya akan terjawab, kemudian dari sana secara bercontineu
akan sadar dengan masyarakat dan lingkungannya.
Itulah
yang saat ini tidak dimiliki oleh mayoritas mahasiswa atau generasi muda saat
ini, mereka hanya berjalan dengan taqlib butanya,berjalan dengan polesan –
polesan kapitalis yang akan membuat dirinya semakin congkak, sombong, angkuh
dll. Sementara mereka tidak sadar apa yang iya sombongkan itu tidak bernilai
baik di mata masyarakay pada umumnya.
Sebagai
Sosial Of Control, harus lebih membuka ruang terhadap masyarakat yang notabene
merekalah yang di perjuangkan oleh mahasiswa. Masyarakat terkadang menganggap
mahasiswa hanya mengatasnamakan mereka untuk menunjukkan eksistensinya sebagai
penyambung lidah rakyat. Hal tersebut disebabkan karena mahasiswa tidak
bersentuhan langsung dengan masyarakat dan hanya melihat dari sisi luar. Bahkan
yang miris ketika seorang mahasiswa hanya sibuk dengan dunia-dunia
hedonismenya.
Hedonis
salah satu karakteristik mahasiswa yang seharusnya di minimalisir atau bahkan
harus di hilangkan. Dalam hal ini, tidak ada yang perlu kambing hitamkan baik
para kapitalis ataupun mahasiswanya sendiri. Tetapi yang harus di perhatikan
oleh mahasiswa adalah fungsi dari mahasiswa itu sendiri (Agen of Change, Sosial
of Control dan Moral of Force). Kesadaran terhadap fungsi dan tugas mahasiswa
menjadi poin utama untuk menambah nilai lebih dari masyarakat dan membantahkan
stigma-stigma negatif terhadap mahasiswa.
Mengembalikan
fungsi mahasiswa yang sebenarnya dengan menyadari diri terlebih dahulu setelah
kita sadar akan hal itu maka mutlak kita akan sadar sengan masyarakat dan
lingkungan kita. Sebab bagian dari menyadari diri ialah sadar dari mana kita
berasal untuk siapa kita saat ini.
COMING SOON
Alienasi Generasi Tua Terhadap Generasi
Muda
No comments:
Post a Comment